Sabtu, 23 Juli 2011

makalah ANC


BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Di dunia setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan Kehamilan dan persalinan. Dengan kata lain, 1400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan. Di Indonesia 2 orang Ibu meninggal setiap jam karena kehamilan, persalinan dan nifas (WHO, 2008).
WHO memperkirakan, sebanyak 37 juta kelahiran terjadi di kawasan Asia Tenggara setiap tahun, sementara total kematian ibu dan bayi baru lahir di kawasan ini diperkirakan berturut-turut 170 ribu dan 1,3 juta per tahun. Sebanyak 98 persen dari seluruh kematian ibu dan anak di kawasan ini terjadi di India, Bangladesh, Indonesia, Nepal dan Myanmar (WHO, 2008)
Ingkat kematian maternal di negara-negara maju berkisar antara 5-10 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di negara-negara berkembang berkisar antara 750-1000 per 100.000 kelahiran hidup (Prawirohardjo, 2006).
Di Indonesia, berdasarkan perhitungan oleh BPS diperoleh AKI tahun 2007 sebesar 248/100.000 KH. Jika dibandingkan dengan AKI tahun 2002 sebesar 307/100.000 KH, AKI tersebut sudah jauh menurun, namun masih jauh dari target MDG 2015 (102/100.000 KH) sehingga masih memerlukan kerja keras dari semua komponen untuk mencapai target tersebut. Tetapi, apabila kita melihat AKI berdasarkan data yang dikirimkan oleh Puskesmas seluruh Indonesia maka target MDG’s tersebut sedikit lagi akan tercapai. Berdasarkan laporan dari Puskesmas pada tahun 2005 diperoleh AKI sebesar 151, pada tahun 2006 sebesar 127 dan pada tahun 2007 sebesar 119/100.000 KH. Kalau kita lihat data AKI dari lapangan menunjukkan adanya penurunan yang sangat bermakna. (Menkes, 2009)
Sementara untuk AKB, berdasarkan perhitungan dari BPS, pada tahun 2007 diperoleh AKB sebesar 26,9/1000 KH (2007). Angka ini sudah jauh menurun dibandingkan tahun 2002-2003 sebesar 35/1000 KH dan upayanya akan lebih ringan bila dibandingkan dengan upaya pencapaian target MDG’s untuk penurunan AKI. Adapun target AKB pada MDG’s 2015 sebesar 17/1000 KH. Apabila kita melihat data tahun 2007 dari laporan Puskesmas, diperoleh AKB sebesar 9,1/1000 KH. Angka ini sudah jauh menurun dan melampaui target MDG’s. (Menkes, 2009)
Trend penurunan AKI dan AKB tersebut menunjukkan keberhasilan dari jerih payah Indonesia dalam mencapai target MDG’s. Namun angka – angka tersebut khususnya AKI masih tinggi di antara negara ASEAN di luar Laos dan Kamboja. Untuk itu berbagai kegiatan dan praktik terbaik telah dilaksanakan dan dikembangkan termasuk program Keluarga Berencana (KB). (Menkes, 2009)
Berdasarkan laporan data base UNFPA 2005 AKI propinsi Sumatera Selatan sebesar 467/100.000 Kelahiran hidup lebih tinggi dari AKI kota Palembang yaitu sebesar 317/100.000 Kelahiran Hidup, sedangkan tahun 2006 AKI di Kota Palembang sebanyak 15 orang dengan penyebab yaitu Akreta emboli air ketuban, post SC, kelainan jantung dan lain-lain.
(Dinkes, 2006).
Menurut data Dinas Kesehatan tahun 2006 tentang data kesehatan propinsi Sum-Sel terdapat AKI 0,46% dari 467 per 100.000 Kelahiran hidup, terbukti dari data kesehatan diatas AKI Sum-Sel lebih tinggi dari AKI Nasional. Penyebab AKI di Sum-Sel tahun 2006 yaitu perdarahan 61,7%, infeksi 23,4%, eklamsia 14,9%, dan lain-lain 10%, sedangkan jumlah kematian ibu yang disebabkan infeksi karena KPSW tercatat 11 orang dari jumlah 47 AKI (23,4%). Pada tahun 2004 tercatat 7 orang dari 60 AKI (11,7%). (Dinkes, 2006)
Penyebab masalah tingginya AKI dan AKB di indonesia ada dua yaitu penyebab langsung dan tidak langsung. Beberapa penyebab tidak langsung terbagi dalam tiga T yakni terlambat mengambil keputusan, terlambat ke tempat rujukan serta terlambat memberi pertolongan di tempat rujukan. Untuk penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, seperti halnya di negara lain adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Perdarahan dan infeksi sebagai penyebab kematian, sebenarnya tercakup pula kematian akibat abortus terinfeksi dan partus lama. Hanya sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis. Demikian juga dengan ibu – ibu yang termasuk dalam lima terlalu yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, terlalu sering, serta terlalu dekat jaraknya, ini berisiko tinggi terhadap kematian. (Prawirohardjo, 2006)
Untuk itu Pemerintah tengah mengupayakan program pelatihan para bidan dan ibu-ibu hamil. Jika bidan kompeten dalam bidangnya, sedikitnya 50% perdarahan akibat melahirkan bisa dicegah. Pelatihan itu juga dengan adanya asuhan persalinan normal (APN) bagi para bidan. Demikian juga dengan pelatihan bagi penanganan ibu pasca keguguran.(JNPK-KR, 2008)
Berdasarkan hal diatas, maka peranan bidan adalah memberikan pelayanan asuhan manajemen kehamilan dengan menerapkan pelayanan kebidanan yang bermutu tinggi sesuai dengan standar dalam pelayanan kebidanan yaitu 7 langkah varney.
Upaya Mahasiswa untuk menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi adalah dengan meningkatkan keterampilan dalam segi teori dan praktek kebidanan (Prawirohardjo, 2006 ).
B.            Tujuan Penulisan
1.             Tujuan Umum
Mampu melakukan dan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai dengan manajemen 7 langkah varney.
2.             Tujuan Khusus
a.                 Mampu melakukan pengkajian terhadap kehamilan pada Ny.E .
b.                 Mampu menginterpretasikan data dan menganalisa masalah untuk menegakkan  diagnosa sesuai dengan kebutuhan pada Ibu hamil pada Ny.E.
c.                 Mampu mengidentifikasikan diagnosa dan masalah potensial serta mengantisipikasi data sesuai dengan kebutuhan pada Ibu hamil pada Ny.E.
d.                Mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera secara mandiri konsultasi, kolaborasi, dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan pada Ibu hamil pada Ny.E.
e.                 Mampu menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan cepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah sebelumnya sesuai dengan kebutuhan pada Ibu hamil pada Ny.E.
f.                  Melaksanakan secara langsung asuhan yang efisien dan aman sehingga memenuhi kebutuhan pada Ibu hamil pada Ny.E.
g.                 Mampu mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan pada Ibu hamil pada Ny.E.
C.           Ruang Lingkup
Makalah ini membahas mengenai manajemen kebidanan pada Ny.E GPA, hamil 38 minggu 2 hari. Janin tunggal hidup intra uterin  presentasi kepala. Pemeriksaan dilakukan di Puskesmas Cilandak Jakarta Selatan pada tanggal 12 Juni 2010. Pukul 11.00 WIB. Pembuatan makalah ini ditujukan khusus untuk ibu hamil dengan keadaan normal dan dalam pemeriksaan kehamilan tersebut menggunakan metode 7 langkah varney.


D.           Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I    : PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, dan sistematika penulisan.
BAB II  : TINJAUAN TEORI
Membahas tentang teori kehamilan normal, defisi kehamilan, tanda-tanda kehamilan, membahas tentang fisiologi kehamilan, masalah yang sering terjadi pada ibu hamil, jadwal pemeriksaan kehamilan, standar minimal ANC, dan pemeriksaan ibu hamil. Manajemen asuhan kebidanan membahas tentang pengertian manajemen asuhan kebidanan, tujuan manajemen asuhan kebidanan, hasil yang diharapkan, dan manfaat manajemen asuhan kebidanan.
BAB III             : TINJAUAN KASUS
Mambahas tentang pengkajian analisa masalah/interretasi data dasar, masalah potensial, tindakan segera, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakaan, dan evaluasi.
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V   : PENUTUP
Mambahas tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN TEORI

A.           Kehamilan Normal
1.             Definisi kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses ovulasi sampai kelahiran yang berumur 280 hari atau 40 minggu dan tidak lebih dari 300 hari atau 43 minggu (Prawiroharjo, 2006).
Kehamilan adalah proses alamiah (normal) dan  bukan proses patologis tetapi kondisinormal dapat berubah menjadi patologi / abnormal (Kusmiyati. 2008).
Kehamilan adalah suatu keadaan untuk menjadi janin yang mampu hidup diluar lingkungan tubuh ibunya yang aman, nyaman, dan terlindung, sedangkan anda dan pasangan anda menjadi orang tuanya, yang berlangsung selama sembilan bulan (Simkin. 2007)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari haid pertama haid terakhir (Saefudin. 2006)
2.             Fisiologis Kehamilan
a.                 Proses kehamilan
Proses kehamilan diawali dengan adanya ovulasi yaitu proses pelepasan ovum yang dipengaruhi sistem hormonal yang komplek dan didukung dengan adanya spermatozoa yang baik didalam tuba fallopi.
Komponen untuk terjadi kehamilan diantaranya :
1)               Pertemuan spermatozoa dan sel ovum
2)               Ovulasi
3)               Konsepsi, pertemuan zigot
4)               Nidasi (implantasi pada uterus)
5)               Konsepsi tumbuh kembang sampai aterm
6)               Spermatozoa
Proses pembentukan sperma merupakan proses yang kompleks. Spermatogonium berasal dari sel primitive tubulus yang menjadi spermatosit pertama kemudian menjadi spermatosit kedua lalu spermatosit dan akhirnya spermatosa. Pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi mata rantai hormonal yang kompleks dari panca indra, hipotalamus, hipofisis dan sel interstisial leyding sehingga spermatogonium dapat mengalami proses mitosis ( Prawirohardjo, 2006 ).
Pada saat hubungan seks pengeluaran sel mani sekitar 3 – 5 cc yang mengandung 200-500 juta spermatozoa. Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian yang masuk kedalam alat genetalia wanita dapat hidup selama 4 hari, sehingga cukup untuk mengadakan konsepsi ( Kusmiyati, 2008 ).

b.                Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang kompleks yaitu :
1)                Proses pertumbuhan ovum (oogenesis), asalnya dari epitel germinal yang menjadi oogonium kemudian jadi folikel primer sehingga terjadi proses pematangan pertama.
2)               Pengaruh FSH, folikel primer mengalami perubahan menjadi folikel de graaf yang menuju ke permukaan cairan liquor folikuli. Desakan folikel de graff kepermukaan ovarium menyebabkan penipisan dan disertai devaskularisasi.
3)               Pengaruh LH yang semakin besar dan fluktuasi yang mendadak, terjadi proses pelepasan ovum yang disebut ovulasi. Dengan gerakan aktif tuba yang mempunyai umbai (fimbriae) maka ovum yang terlepas segera ditangkap oleh fimbriae tuba. Ovum yang ditangkap terus berjalan melalui saluran tuba menuju uterus dalam bentuk pematangan pertama, artinya telah siap untuk dibuahi.
c.                Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa bertemunya antara sel mani dan sel telur dalam tuba fallopi. Proses terjadinya konsepsi:  
1)               Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi diliputi oleh corona radiata yang mengandung persediaan nutrisi. Pada ovum di jumpai inti dalam bentuk methapase ditengah sitoplasma yang disebut vitelus. Dalam perjalanan corona radiata makin berkurang pada zona pellusida, nutrisi di alirkan oleh vitellus melalui saluran pada zona pellusida.
2)               Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam (ovum hidup selama 48 jam). Keseluruhan proses ini merupakan mata rantai fertilitas/konsepsi.
d.                Pembentukan plasenta
Plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan kurang lebih 16 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh cavum uteri. Meskipun ruang amnion membesar sehingga tertekan kearah corion, amnion hanya menempel saja tidak sampai melekat pada korion. Implantasi plasenta pada umumnya terjadi didepan atau dibelakang dinding uterus, agak keatas kearah fundus uteri.
1)               Plasenta bentuknya bundar dengan ukuran : diameter 15-20 cm, tebal 2,5 cm, berat rata-rata 500 gram.
2)               Sebagian besar plasenta berasal dari bagian janin yaitu villi korialis yang berasal dari korion, dan sebagian kecil berasal dari ibu yaitu dari desidua basalis.
3)               Darah ibu yang mengalir diseluruh plasenta diperkirakan naik dari 300 ml/mnt pada kehamilan 20 minggu sampai 600 ml/mnt pada kehamilan 40 minggu. Setelah ruang interviler tanpa villi korialis mempunyai volume ±150-250 ml. Permukaan villi korialis seluas ±11cm. Dengan demikian pertukaran zat-zat makanan berjalan dengan benar.
4)               Fungsi plasenta sebagai alat yang memberi makanan pada janin (nutritive), mengeluarkan bekas metabolisme (sekresi), memberi zat asam/O2 dan mengeluarkan CO2 (respirasi), memproduksi hormon, menyalurkan berbagai antibodi ke janin, serta plasenta juga dapat dilewati kuman-kuman dan obat-obatan tertentu.
5)               Tali pusat berhubungan dengan plasenta biasanya terletak ditengah disebut insersio sentralis, bila agak pinggir disebut insersio lateralis, bila dipinggir disebut insersio marginalis, dan kadang-kadang tali pusat berada diluar plasenta dimana hubungannya dengan plasenta melalui selaput janin yang disebut insersio velamentosa
( Prawirohardjo, 2006 ).
e.                 Air ketuban
Air ketuban atau liquor amnii berada pada ruangan yang dilapisi selaput janin (selaput amnion dan korion). Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan ± 1000-1500 cc. Air ketuban berwarna putih keruh, berbau amis dan berasa manis. Reaksinya agak alkalis atau netral dengan berat jenis 1,008. Komposisinya terdiri atas 98% air, sisanya albumin, urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, vernik kaseosa dan garam anorganik. Kadar protein ± 2,6% gr/l, terutama albumin. 
1)                Air ketuban berguna untuk mengetahui keadaan paru-paru janin, cara penilaiannya dengan cara menghitung ratio L/S (lesitin/sfingomielin), bila kehamilan postmatur, gawat janin atau letak sungsang maka kita akan temukan air ketuban yang keruh dan kehijauan karena telah bercampur dengan mekonium.
2)               Asal air ketuban yang pasti belum diketahui, tetapi kemungkinan berasal dari kencing janin (fetal urine), transudasi darah dari ibu, sekresi dari epitel amnion dan asal campuran (mixed origin) dari ketiga hal tersebut.
3)              Fungsi air ketuban untuk melindungi janin terhadap dari luar, memungkinkan janin bergerak dengan bebas, melindungi suhu tubuh janin, meratakan tekanan di dalam uterus pada partus sehingga serviks membuka, membersihkan jalan lahir, jika ketuban pecah.
( Prawirohardjo, 2006 ).

3.             Tanda – Tanda Kehamilan
a.                Tanda yang tidak pasti/ tanda mungkin kehamilan
1)              Amenorea (terlambat datang bulan)
Amenorea ini disebabkan karena konsepsi dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graff dan ovulasi.
2)               Mual dan muntah
Mual dan muntah merupakan gejala umum, mulai dari rasa tidak enak sampai muntah yang berkepanjangan.
3)               Mastodinia
Rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan payudara membesar. Vaskularisasi bertambahh, asinus dan duktus berproliferasi karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron.
4)               Quickening
Persepsi gerakan janin pertama, biasanya disadari oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu.
5)               Keluhan kencing
Frekuinsi kencing bertambah dan sering kencing malam, disebabkan karena desakan uterus yang membesar dan tarikan oleh uterus ke kranial.


6)               Konstipasi
Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau dapat juga karena perubahan pola makan.
7)               Ngidam
Sering terjadi pada bulan – bulan pertama dan akan hilang dengan makin tuannya kehamilan.
8)               Perubahan berat badan
Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan, karena nafsu makan menurun dan muntah-muntah. Pada bulan selanjutnya berat badan akan selalu meningkat sampai setabil menjelang aterem.
9)              Perubahan temperatur basal
Kenaikan temperatur basal lebih dari 3 minggu biasanya merupakan tanda telah terjadinya kehamilan.
10)          Perubahan warna kulit
Perubahan ini antara lain chloasma yakni warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi, punggung hidung dan daerah tulang pipi, terutama pada wanita dengan warna kulit hitam. Biasanya muncul setelah kehamilan 16 minggu. Pada daerah areola dan puting payudara, warna kulit menjadi lebih hitam. Pada kulit daerah abdomen dan payudara dapat mengalami perubahan yang disebut strie gravidarum.
11)           Perubahan payudara
Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara mensekresi kolustrum, biasanya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu.
12)           Perubahan pada uterus
Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan konsistensi. Uterus menjadi lunak bentuknya globuler.
13)          Tanda piskacek’s
Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang dekat dengan implantasi plasenta,
14)           Perubahan-perubahan pada serviks
a)             Tanda hegar
Tanda ini berupa perlunakan pada daerah isthmus uteri, sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mudah difleksikan dapat diketahui melalui pemeriksaan bimanual.
b)             Tanda goodell’s
Diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Serviks terasa lebih lunak.
c)             Tanda chandawick
Dinding vagina mengalami kongesti, warna kebiru-biruan.
d)            Tanda Mc donald
Fundus uteri dan serviks bisa dengan mudah difleksikan satu sama lain dan tergantung pada lunak atau tidaknya jaringan isthmus.
e)             Terjadi pembesaran abdomen
Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke-16, karena pada saat itu uterus telah keluar dari rongga pelfik dan menjadi organ ronga perut.
f)              Kontraksi uterus
Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh perutnya kencang, tetapi tidak di sertai rasa sakit.
g)             Pemeriksaan tes biologis kehamilan
Pada pemeriksaan ini hasilnya positif, dimana kemungkinan positif palsu.
b.                 Tanda Pasti Kehamilan
Tanda pasti kehamilan dan ditemukan dengan cara :
1)              Gerakan janin dalam rahim. Terlihat atau teraba gerakan jari,  Teraba bagian – bagian janin
2)               Denyut jantung janin. Di dengar dengan stetoskop, leanec, alat kardiotokografi, alat doppler. Dilihat degan ultrasonografi, Rontgenografi. Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin, ultrasonografi (Kusmiyati. 2008)
4.             Perubahan Fisiologi pada Kehamilan atau Wanita Hamil
a.                 Trimesret I
1)             Vagina dan vulva
Akibat pengaruh hormon estrogen, vagina dan vulva mengalami perubahan pula. Sampai minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tanpak lebih merah agak kebiruan (lividae) tanda ini disebut tanda chatwick. Warna porsio pun tampak lividae.
2)              Servik uteri
Servik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen.jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka servik lebih banyak mengandung jaringan ikat. Jaringan ikat pada servik ini mengandung banyak kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi serta meningkatnya suplai darah maka konsistensi servik menjadi lunak yang disebut tanda goodell.
3)              Uterus
Uterus akan akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh eatrogen dan progesteron. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh adanya; peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembulu darah, hiperplasia/hipertropi dan perkembangan desidua.
4)              Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat corpus luteum graviditatum, korpus luteum graviditatum berdiameter kira-kira 3cm, kemudian dia mengecil setelah plaasenta terbentu. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron.
5)              Payudara atau mamae
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin, estrogen da progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan hipertropis sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel asinis pada mamae.
6)              Sistem endokrin
Perubahan besar pada sistem endokrin yang penting terjadi untuk mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin, dan pemulihan pascapartum (nifas). Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi dua kali lipat setiap 48 jam sampe kelahilan 6 minggu. perubahan-perubahan hormon selama kehamilan terutama akibat produksi estrogen dan progesteronplasenta dn juga hormon-hormon yang di keluarkan oleh janin.


7)              Sistem kekebalan
Peningkatan PH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita tersebut lebih renta terhadap infeksi vagina, sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar immunoglobulin dalam kehamilan tidak akan berubah. Immunoglobulin G atau IgG merupakan komponen pertama dari immunoglobulin janin di dalam uterus dan neonatal dini.
8)              Traktus urinarius/perkemihan
Pada bulan-pulan pertama kehamilan kandung kencinng tertekan sehingga sering timbul kencing.keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus graviditus keluar dari rongga panggul.
9)              Traktus digestivus/ pencernaan
Perubahan rasa tidan enakdi uluhati disebabkan karena perubahan posisi lambung dan aliran balik asam lambung ke esofagus bagian bawah. Produksi asam lambuuung menurun. Sering terjada nausea dan muntah karena pengaruh HCG, tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang.


10)          Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembulu-pembulu darah yang membesar pula, mamae dan alat yang berfungsi berlebihan dalam kehamilan.
11)          Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal.akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago, dan ligament juga meninngkatkan jumlah cairan synovial.
12)          Integumen/kulit
Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integumen selama masa kehamilan. Perubahan yang umun terjadi adalah peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar kerinngat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasii dan aktivitas vasomotor.


13)          Metabolisme
Pada wanita hamil basal metabolisme rate (BMR) meningkat. BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir.
14)          Sistem pernafasan
Adaptasi ventilasi dan sirkulasi selama masa hamil bertujuan menyediakan kebutuhan ibu dan janin. Kebutuhan oksigen ibu menibgkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolik dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu cara untuk membuang karbon dioksida.
15)           Sistem persyarafan
Hanya sedikit yang diketahui tentang perubahan fungsi sistem neurologi selama masa hamil, selain perubahan-perubahan neurohormonal hipotalamik-hipofisis.
b.                Trimester II
1)             Sistem reproduksi
a)               Vulva dan vagina, Karena hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembulu-pembulu darah alat genetalia membesar.
b)              Servik uteri, Konsistensi servik menjadi lunak dan kelenjar-kelanjar diservik akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
c)               Uterus, Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh ruang amnion yang terisi janin dan istimus menjadi bagian korpus uteri. Bentuk uterus menjadi bulant dan berangsur-angsur berbentuk lonjung seperti telor, ukuran kira-kira sebesar ukuran kepala bayi atau tinju orang dewasa.
d)              Ovarium, Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.
e)               Payudara/mamae, Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat kuluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolustrum.kolustrum ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi.
2)             Sistem pencernaan
Biasanya terjadi kostipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Selainitu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendasak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar kearah atas dan lateral.
3)             Sistem respirasi
Karena adanya penurunan tekanan CO seorang wanita hamil sering mengeluhkan sesak nafas sehingga meningkatkan usaha bernafas.
4)             Sistem kardiovaskuler
Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterem.
5)              Sistem traktus urinarius
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang, karna uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen.
6)              Sistem muskulo skeletal
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif/jaringan yang berhubuungan disekitarnya.
7)              Sistem integumen
Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, kadar MSH pun naik.
8)              Sistem endokrin
Adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron serta terhambatnya pembentukan FSH dan LH.
9)              Kenaikan berat badan
Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kg perminggu selama sisa kehamilan.
c.                 Trimester III
1)              Sistem reproduksi
Uterus Pada trimester III itmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah rahim (SBR).
2)               Sistem traktus urinarius
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun kepintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali.
3)               Sistem respirasi
Pada 32 minggu keatas karena usus-usus tertekan uterus yanng membesar ke arah diafragma sehingga diafragma kurang leluas bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami derajat kesulitan bernafas.

4)               Kenaikan berat badan
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat badan dari mulai awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg.
5)               Sirkulasi darah
Hemodilusi penambahan foluma darah sekitar 25% dengan puncak pada usia kehamilan 32 minggu, sedangkan hematokrin mencapai level terendah pada minggu 30-32 karena setelah 34 minggu masa RBC terus meningkat tetapi voluma plasenta tidak.
6)               Sistem muskoskeletal
Sendi pelvik pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahaan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok (Kusmiyati, 2008).
5.             Tanda bahaya kehamilan
a.                 Perdarahan pervagina
Perdarahan pervagina yang tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang-kadang tetapi tidak selalu, di sertai dengan rasa nyeri.


b.                 Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristrahat.
c.                 Penglihatan kabur
Wanita hamil mengeluh penglihatan kabur karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan (minor) adalah normal.
d.                Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.
e.                 Keluar cairan pervagina
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada kehamilan.
f.                  Gerakan janin tidak terasa
Apa bila ibu tidak merasakan gerakan janin atau gerakan janin kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam.
g.                 Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam kesehatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristrahat.


6.             Ketidak nyamanan pada kehamilan
a.             Trimester I
1)               Hidung tersumbat atau berdarah
Penyebabnya karena Peningkatan kadar estrogen dan progesterone, Pembesaran kapelar, Relaksasi otot halus vaskuler serta vaskuler hodung berair.
2)               Kelelahan
Penyebabnya Mungkun berhubungan dengan penurunan laju metabolism basal  pada awal kehamilan.
3)               Keputihan
Penyebabnya karena Peningkatan produksi lender dan kelenjar endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen.
4)               Mengidam
Penyebabnya karena Sering dikaitkan dengan anemia akibat defisiensi zat besi,  Dapat merupakan tradisi
5)               Hipersalivasi
Penyebabnya : Tidak diketahui secara jelas
6)               Mual muntah
Penyebabnya karena Peningkatan kadar hCG estrogen / progesterone, Relaksasi dan otot-otot halus, Metabolik perubahan dalam metabolism karbohidrat berlebihan
7)               Sakit kepala
Penyebabnya karena Sepasme otot karena tekanan terhadap akar saraf, Kurvatur dari vertebra umbosacral yang meningkat saat uterus terus membesar, Kadar hormone  meningkat menyebabkan cartilage didalam sendi-sendi besar menjadi lembek.
b.                 Trimester II
1)              Chloasma / perubahan warna aerola
Penyebabnya karena Kecendrungan genetis peningkatan kadar estrogen  dan mungkin progesterone
2)              Gusi berdarah
Penyebabnya karena Estrogen meningkatkan aliran darah ke rongga mulut dan mempercepat laju pergantian sel-sel pelapis epithelial gusi, Vaskularisasi gusi menjadi sangat tinggi dengan penyebaran pembulu darah halus
3)              Hemoroid
Penyebabnya karena Konstipasi, Kurangnya klep dalam pembulu-pembulu ini yang berakibat pada perubahan secara langsung pada aliran darah
4)               Keputihan
Penyebabnya karena Peningkatan produksi lender dan kelenjar endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen.
5)               Konstipasi (sembelit)
Penyebabnya karena Peningkatan kadar progesterone yang menyebabkan perilstatik usus menjadi lambat, Penyerapan air dari kolom meningkat , Tekanan dari uterus yang membesar pada usus
6)              Pusing
Penyebabnya karena Penggumpalan darah di dalam pembulu tungkai  yang mengurangi aliran balik vena dan menurunkan autput cardiac serta tekanan darah dengan tegangan orthostatis yang meningkat.
c.                 Trimester III
1)              Edema
Penyebabnya karena Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk atau pada vena cava inferior ketika berbaring
2)               Sering buang air kencing
Penyebabnya : Tekanan uterus pada kandung kemih
3)               Hemoroid
Penyebabnya karena Konstipasi, Kurangnya klep dalam pembulu-pembulu ini yang berakibat pada perubahan secara langsung pada aliran darah


4)               Konstipasi (sembelit)
Penyebabnya karena Peningkatan kadar progesterone yang menyebabkan perilstatik usus menjadi lambat, Penyerapan air dari kolom meningkat, Tekanan dari uterus yang membesar pada usus
5)               Sakit punggung
Penyebabnya karena Sepasme otot karena tekanan terhadap akar saraf, Kadar hormone yang meningkat menyebabkan cartilage di dalam sendi-sendi besar menjadi lembek
6)               Sesak nafas
Penyebabnya Uterus membesar dan menekan pada diafrakma
7.             Penata laksanaan dalam kehamilan
a.                 Definisi kehamilan
Kehamilan adalah proses alamiah (normal) dan  bukan proses patologis tetapi kondisinormal dapat berubah menjadi patologi / abnormal (Kusmiyati. 2008).
b.                Tujuan
1)               Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri, dan proses kelahiran bayi.
2)               Mendeteksi dan menatalaksanaan komplikasi medis, bedah, atau obstetri selama kehamilan.
3)               Mengembangkan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi komplikasi.
4)               Membantu menyiapkan  ibu untuk menyusui dengan suksas, menjalankan nifas normal dan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial (Kusmiyati, 2008)
c.                 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
1)                 Pemeriksaan Pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
2)              Pemeriksaan ulang
a)             Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 sampai 7 bulan
b)             Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan
c)             Setiap 1 minggu sejak umur hamil 8 bulan sampai terjadi persalinan
3)              Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan – keluhan tertentu.
d.                Standar Minimal Antenatal Care
1)          Timbang berat badang dan ukar TB
2)          Ukur tekanan darah
3)          Ukur TFU
4)          Beri Imunisasi TT
5)          Beri tablet Fe (min 90 tablet selama hamil)
6)          Tes PMS
7)          Temu wicara
e.                 Pemeriksaan Ibu Hamil
1)               Anamnesa
a)             Anamnesa identitas istri dan suami : nama, umur, agama, pekerjaan, alamat, dan sebagainya.
b)             Anamnesa Umum
(1)          Tentang keluhan nafsu makan, tidur, BAB dan BAK, perkawinan dan sebagainya.
(2)          Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). Bila hari pertama haid terakhir diketahui maka dapat dijabarkan  tafsiran tanggal persalinan, memakai rumus neagle : hari +7, bula -3 dan tahun +1.
(3)          Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ekopik atau kehamilan mola sebelumnya.
2)              Pemeriksaan Umum
a)               Mengukur TB dan menimbang BB
b)               Memeriksa keadaan jantung, paru – paru dan lain – lain
c)               Mengukur TTV
d)              Memeriksa dari ujung rambut sampai ujung kaki
e)               Memeriksa refleks patella dan oedema

Tidak ada komentar:

Posting Komentar