Sabtu, 23 Juli 2011

Kompre 2


BAB II
TINJUAN TEORI      
A.           Kehamilan
1.             Definisi kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses ovulasi sampai kelahiran yang berumur 280 hari atau 40 minggu dan tidak lebih dari 300 hari atau 43 minggu (Prawiroharjo, 2007).
Kehamilan adalah proses alamiah (normal) dan  bukan proses patologis tetapi kondisinormal dapat berubah menjadi patologi / abnormal (Kusmiyati, 2008).
Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Prawiroharjo, 2007).
2.             Fisiologis Kehamilan
a               Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang di pengaruhi oleh sistem hormonal yang kompleks. Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge, dan di dalam kandungan jumlah oogonium bertambah terus sampai pada kehamilan enam bulan.
Jumlah oogonium pada wanita :
Bayi baru lahir    : 750.000
Umur 6 – 15 tahun         : 439.000
Umur 16 -25 tahun : 34.000
Menopause             : menghilang
b               Spermatozoa
Jutaan spermatozoon dikeluarkan di forniks vagina dan disekitar porsio pada waktu koitus. Hanya beberapa ratus ribu spermatozoon dapat meneruskan ke kavum uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus dapat sampai ke bagian ampulla tuba di mana spermatozoon dapat memasuki ovum yang telah siap untuk dibuahi. Hanya satu spermatozoon yang mempunyai kemampuan (capacitation) untuk membuahi. Pada spermatozoon itu ditemukan peningkatan konsentrasi DNA di nukleusnya, dan kaputnya lebih mudah menembus oleh karena diduga dapat melepaskan hialuronidase.
c               Konsepsi
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa dan membentuk zigot disebut juga fertilisasi. Ovum diselubungi oleh korona radiata dan inti di tengah sitoplasma (vitellus). Korona radiata berkurang pada zona pelusida dan nutrisi dialirkan ke vitellus. Konsepsi terjadi pada tuba pars ampularis. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Spermatozoa masuk melalui kanalis servikalis dan terjadi proses kapasitasi dalam uteri sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa menuju tuba dan mengelilingi ovum dan mengikis korona radiata dan zona pelusida dengan enzim hialuronidase. Melalui stomata memasuki ovum, hanya kepala spermatozoa yang masuk ekor dan leher tertinggal di luar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu membentuk zigot.
d              Proses Nidasi (implantasi)
Dalam beberapa jam setelah konsepsi terjadi, mulailah pembelahan zigot. Hal ini dapat berlangsung oleh karena sitoplasma ovum mengandung banyak zat asam amino dan enzim. Dalam waktu 3 hari terbentuk suatu kelompok sel-sel yang sama besarnya dan berada dalam stadium morula. Energi untuk pembelahan ini diperolah dari vitellus, hingga volume vitellus makin berkurang dan terisi seluruhnya oleh morula. Dengan demikian zona pelusida tetap utuh atau besarnya hasil konsepsi tetap sama. Kemudian konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstisialis tuba (bagian-bagian tuba yang sempit) dan terus ke arah kavum uteri oleh arus dan getaran silia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba. Dalam kavum uteri hasil konsepsi mencapai stadium blastula.
Pada stadium blastula ini sel-sel yang lebih kecil yang membentuk dinding blastula, akan menjadi trofoblas yang mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan jaringan menemukan endometrium dalam masa sekresi, dengan sel-sel desidua yang mengandung banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Kemudian terjadilah nidasi yakni masuknya ovum ke dalam endometrium, dan biasanya terjadi perdarahan pada luka desidua (tanda Hartman).
e               Pembentukan plasenta
Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri di dinding depan atau belakang. Pada blastula penyebaran sel trofoblas yang tumbuh kembang tidak rata, sehingga bagian blastula dengan innercell mass akan tertanam kedalam endometrium. Sel trofoblas mendestruksi endometrium sampai terjadi pembentukan plasenta yang berasal dari vili korealis. Setelah nidasi embrio ke dalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada manusia plasentasi berlangsung sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi (Prawiroharjo, 2008).
3.             Tanda dan gejala kehamilan
a.             Tanda–tanda presumptive :
1)             Amenorea (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi.
2)             Mual dan muntah (nausea and emesis)
Mual terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologis. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum.
3)             Mengidam (mengingini makanan atau minuman khusus)
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
4)             Pingsan
Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan. Hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
5)             Tidak ada selera makan (anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul kembali
6)             Payudara
Payudara akan membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar Montgomery terlihat lebih membesar.
7)             Miksi sering
Sering buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
8)             Konstipasi / obstipasi karena tonus otot – otot usus menurun disebabkan oleh pengaruh hormone steroid.
9)             Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas, dipengaruhi oleh pengaruh hormone kortikostoroid plasenta dijumpai dimuka (chloasma gravidarum), areola payudara, leher dan dinding perut (linea nigra).
10)         Epulis adalah suatu hipertrofi dari papil gusi
11)         Pemekaran vena - vena (varises) dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva biasanya di jumpai pada triwulan akhir.
b.             Tanda – tanda kemungkinan hamil
1)             Perut membesar
2)             Uterus membesar : terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim
3)             Tanda hegar  : ostium teraba lunak, seperti bibir atau telinga bagian bawah.
4)             Tanda chadwick        : adanya hipervaskularisasi yang mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan.
5)             Tanda piscaseck        : uterus membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol jelas kejurusan pembesaran tersebut.
6)             Kontraksi – kontraksi kecil uterus bila dirangsang (Braxton-hicks)
7)             Suhu basal yang sesudah ovulasi tatap tinggi terus antara 37,2˚C sampai 37,8˚C adalah satu tanda akan adanya kehamilan
8)             Reaksi kehamilan positif
c.             Tanda pasti hamil
1)             Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada 16 minggu, oleh karena sudah berpengalaman pada kehamilan terdahulu. Gerakan janin kadang-kadang pada kehamilan 20 minggu dapat diraba secara objektif oleh pemeriksa, balotemen dalam uterus dapat diraba pada kehamilan lebih tua.
2)             Denyut jantung janin:
a)             Didengar dengan stetoskop-monoral laennec bunyi jantung janin baru dapat didengar pada kehamilan 18-20 minggu
b)             Dicatat dan didengar dengan alat dopler pada usia kehamilan 12-20 minggu. Keuntungan cara ini adalah bahwa janin tidak terpengaruh seperti oleh sinar rontgen
c)             Dicatat dengan feto-elektrokardiogram pada kehamilan 12 minggu
d)            Dilihat pada ultrasonografi
3)             Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka fetus mulai dapat dilihat.
4)             Merasa bagian-bagian dari janin pada usia kehamilan pada 24 minggu keatas (Prawiroharjo, 2008)
4.             Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan Atau Wanita Hamil
a.             Trimesret I
1)             Vagina dan vulva
Akibat pengaruh hormon estrogen, vagina dan vulva mengalami perubahan pula. Sampai minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tanpak lebih merah agak kebiruan (lividae) tanda ini disebut tanda chatwick. Warna porsio pun tampak lividae.
2)             Servik uteri
Servik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen.jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka servik lebih banyak mengandung jaringan ikat. Jaringan ikat pada servik ini mengandung banyak kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi serta meningkatnya suplai darah maka konsistensi servik menjadi lunak yang disebut tanda goodell.
3)             Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh eatrogen dan progesteron. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh adanya; peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembulu darah, hiperplasia/hipertropi dan perkembangan desidua.
a)             Pada kehamilan bulan–bulan pertama bentuk uterus seperti buah alpukat dan agak gepeng.
b)             Pada kehamilan 2 bulan ( 8 minggu ) uterus sebesar telur bebek.c)             Pada kehamilan 3 bulan ( 12 minggu ) uterus sebesar telur angsa. 
4)             Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat corpus luteum graviditatum, korpus luteum graviditatum berdiameter kira-kira 3cm, kemudian dia mengecil setelah plaasenta terbentu. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron.
5)             Payudara atau mamae
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin, estrogen da progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan hipertropis sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel asinis pada mamae.
6)             Sistem endokrin
Perubahan besar pada sistem endokrin yang penting terjadi untuk mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin, dan pemulihan pascapartum (nifas). Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi dua kali lipat setiap 48 jam sampe kelahilan 6 minggu. perubahan-perubahan hormon selama kehamilan terutama akibat produksi estrogen dan progesteronplasenta dn juga hormon-hormon yang di keluarkan oleh janin.
7)             Sistem kekebalan
Peningkatan PH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita tersebut lebih renta terhadap infeksi vagina, sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar immunoglobulin dalam kehamilan tidak akan berubah. Immunoglobulin G atau IgG merupakan komponen pertama dari immunoglobulin janin di dalam uterus dan neonatal dini.
8)             Traktus urinarius/perkemihan
Pada bulan-pulan pertama kehamilan kandung kencinng tertekan sehingga sering timbul kencing.keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus graviditus keluar dari rongga panggul.
9)             Traktus digestivus/ pencernaan
Perubahan rasa tidak enak di uluhati disebabkan karena perubahan posisi lambung dan aliran balik asam lambung ke esofagus bagian bawah. Produksi asam lambuuung menurun. Sering terjada nausea dan muntah karena pengaruh HCG, tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang.
10)         Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembulu-pembulu darah yang membesar pula, mamae dan alat yang berfungsi berlebihan dalam kehamilan.
11)         Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal.akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago, dan ligament juga meninngkatkan jumlah cairan synovial.
12)         Integumen/kulit
Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integumen selama masa kehamilan. Perubahan yang umun terjadi adalah peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar kerinngat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasii dan aktivitas vasomotor.
13)         Metabolisme
Pada wanita hamil basal metabolisme rate (BMR) meningkat. BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir.
14)         Sistem pernafasan
Adaptasi ventilasi dan sirkulasi selama masa hamil bertujuan menyediakan kebutuhan ibu dan janin. Kebutuhan oksigen ibu menibgkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolik dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu cara untuk membuang karbon dioksida.
15)         Sistem persyarafan
Hanya sedikit yang diketahui tentang perubahan fungsi sistem neurologi selama masa hamil, selain perubahan-perubahan neurohormonal hipotalamik-hipofisis.
b.             Trimester II
1)             Sistem reproduksi
a)              Vulva dan vagina, Karena hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembulu-pembulu darah alat genetalia membesar.
b)             Servik uteri, Konsistensi servik menjadi lunak dan kelenjar-kelanjar diservik akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
c)              Uterus, Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh ruang amnion yang terisi janin dan istimus menjadi bagian korpus uteri. Bentuk uterus menjadi bulant dan berangsur-angsur berbentuk lonjung seperti telor, ukuran kira-kira sebesar ukuran kepala bayi atau tinju orang dewasa.
(1)          Pada kehamilan 4 bulan ( 16 minggu ) uterus berbentuk bulat , dengan fundus uteri terletak pertengahan pusat dan sympisis.
(2)          Pada kehamilan 5 bulan ( 20 minggu ) fundus uteri terletak 2 jari bawah pusat.
(3)          Pada kehamilan 6 bulan ( 24 minggu ) fundus uteri terletak dipinggir atas pusat.
d)             Ovarium, Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.
e)              Payudara/mamae, Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat kuluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolustrum.kolustrum ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi.
2)             Sistem pencernaan
Biasanya terjadi kostipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Selainitu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendasak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar kearah atas dan lateral.
3)             Sistem respirasi
Karena adanya penurunan tekanan CO seorang wanita hamil sering mengeluhkan sesak nafas sehingga meningkatkan usaha bernafas.
4)             Sistem kardiovaskuler
Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterem.
5)             Sistem traktus urinarius
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang, karna uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen.
6)             Sistem muskulo skeletal
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif/jaringan yang berhubuungan disekitarnya.
7)             Sistem integumen
Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, kadar Melanophore Stimulating Hormone (MSH) pun naik.
8)             Sistem endokrin
Adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron serta terhambatnya pembentukan FSH dan LH.
9)             Kenaikan berat badan
Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kg perminggu selama sisa kehamilan.
c.             Trimester III
1)             Sistem reproduksi
Uterus Pada trimester III itmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah rahim (SBR).
a)             Pada kehamilan 7 bulan ( 28 minggu ) fundus uteri terletak 2-3 jari atas pusat (25 cm).
b)             Pada kehamilan 8 bulan ( 32 minggu ) fundus uteri terletak pertengahan pusat dan processus xyphoideus (27 cm).
c)             Pada kehamilan 9 bulan ( 36 minggu ) fundus uteri terletak tepat pada processus xyphoideus (30 cm).
d)            Pada kehamilan 10 bulan ( 40 minggu ) fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di bawah processus xyphoideus (33 cm).
2)             Sistem traktus urinarius
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun kepintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali.
3)             Sistem respirasi
Pada 32 minggu keatas karena usus-usus tertekan uterus yanng membesar ke arah diafragma sehingga diafragma kurang leluas bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami derajat kesulitan bernafas.
4)             Kenaikan berat badan
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat badan dari mulai awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg.
5)             Sirkulasi darah
Hemodilusi penambahan foluma darah sekitar 25% dengan puncak pada usia kehamilan 32 minggu, sedangkan hematokrin mencapai level terendah pada minggu 30-32 karena setelah 34 minggu masa RBC terus meningkat tetapi voluma plasenta tidak.
6)             Sistem muskoskeletal
Sendi pelvik pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahaan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok (Kusmiyati, 2008).
5.             Tanda Bahaya Kehamilan
a.             Perdarahan pervagina
Perdarahan pervagina yang tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang-kadang tetapi tidak selalu, di sertai dengan rasa nyeri.
b.             Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristrahat.
c.             Penglihatan kabur
Wanita hamil mengeluh penglihatan kabur karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan (minor) adalah normal.
d.            Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.
e.             Keluar cairan pervagina
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada kehamilan.
f.              Gerakan janin tidak terasa
Apa bila ibu tidak merasakan gerakan janin atau gerakan janin kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam.
g.             Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam kesehatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristrahat.
6.             Ketidak Nyamanan Pada Kehamilan
a.             Trimester I
1)             Hidung tersumbat atau berdarah
Penyebabnya karena Peningkatan kadar estrogen dan progesterone, Pembesaran kapelar, Relaksasi otot halus vaskuler serta vaskuler hodung berair.
2)             Kelelahan
Penyebabnya Mungkun berhubungan dengan penurunan laju metabolism basal  pada awal kehamilan.
3)             Keputihan
Penyebabnya karena Peningkatan produksi lender dan kelenjar endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen.
4)             Mengidam
Penyebabnya karena Sering dikaitkan dengan anemia akibat defisiensi zat besi,  Dapat merupakan tradisi
5)             Hipersalivasi
Penyebabnya : Tidak diketahui secara jelas
6)             Mual muntah
Penyebabnya karena Peningkatan kadar hCG estrogen / progesterone, Relaksasi dan otot-otot halus, Metabolik perubahan dalam metabolism karbohidrat berlebihan
7)             Sakit kepala
Penyebabnya karena Sepasme otot karena tekanan terhadap akar saraf, Kurvatur dari vertebra umbosacral yang meningkat saat uterus terus membesar, Kadar hormone  meningkat menyebabkan cartilage didalam sendi-sendi besar menjadi lembek.
b.             Trimester II
1)             Chloasma / perubahan warna aerola
Penyebabnya karena Kecendrungan genetis peningkatan kadar estrogen  dan mungkin progesterone
2)             Gusi berdarah
Penyebabnya karena Estrogen meningkatkan aliran darah ke rongga mulut dan mempercepat laju pergantian sel-sel pelapis epithelial gusi, Vaskularisasi gusi menjadi sangat tinggi dengan penyebaran pembulu darah halus.
3)             Hemoroid
Penyebabnya karena Konstipasi, Kurangnya klep dalam pembulu-pembulu ini yang berakibat pada perubahan secara langsung pada aliran darah
4)             Keputihan
Penyebabnya karena Peningkatan produksi lender dan kelenjar endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen.
5)             Konstipasi (sembelit)
Penyebabnya karena Peningkatan kadar progesterone yang menyebabkan perilstatik usus menjadi lambat, Penyerapan air dari kolom meningkat , Tekanan dari uterus yang membesar pada usus
6)             Pusing
Penyebabnya karena Penggumpalan darah di dalam pembulu tungkai  yang mengurangi aliran balik vena dan menurunkan autput cardiac serta tekanan darah dengan tegangan orthostatis yang meningkat.
c.             Trimester III
1)             Edema
Penyebabnya karena Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk atau pada vena cava inferior ketika berbaring
2)             Sering buang air kencing
Penyebabnya : Tekanan uterus pada kandung kemih
3)             Hemoroid
Penyebabnya karena Konstipasi, Kurangnya klep dalam pembulu-pembulu ini yang berakibat pada perubahan secara langsung pada aliran darah
4)             Konstipasi (sembelit)
Penyebabnya karena Peningkatan kadar progesterone yang menyebabkan perilstatik usus menjadi lambat, Penyerapan air dari kolom meningkat, Tekanan dari uterus yang membesar pada usus
5)             Sakit punggung
Penyebabnya karena Sepasme otot karena tekanan terhadap akar saraf, Kadar hormone yang meningkat menyebabkan cartilage di dalam sendi-sendi besar menjadi lembek.
6)             Sesak nafas
Penyebabnya Uterus membesar dan menekan pada diafragma
7.             Penata Laksanaan Dalam Kehamilan
a.             Definisi ANC
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim atau batasan pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. Antepartum care berarti perawatan anak sebelum anak lahir, jadi perawatan dalam kehamilan dan lebih ditujukan kepada keadaan ibu.
b.            Tujuan
1)             Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri, dan proses kelahiran bayi.
2)             Mendeteksi dan menatalaksanaan komplikasi medis, bedah, atau obstetri selama kehamilan.
3)             Mengembangkan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi komplikasi.
4)             Membantu menyiapkan  ibu untuk menyusui dengan suksas, menjalankan nifas normal dan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial (Kusmiyati, 2008).
c.             Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
1)             Pemeriksaan Pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
2)             Pemeriksaan ulang
a)             Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 sampai 7 bulan
b)             Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan
c)             Setiap 1 minggu sejak umur hamil 8 bulan sampai terjadi persalinan
3)             Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan – keluhan tertentu.
d.            Standar Minimal Antenatal Care
1)             Timbang berat badang dan ukar TB
2)             Ukur tekanan darah
3)             Ukur TFU
4)             Beri Imunisasi TT
5)             Beri tablet Fe (min 90 tablet selama hamil)
6)             Tes PMS
7)             Temu wicara
e.             Pemeriksaan Ibu Hamil
1)             Anamnesa
a)             Anamnesa identitas istri dan suami : nama, umur, agama, pekerjaan, alamat, dan sebagainya.
b)             Anamnesa Umum
(1)          Tentang keluhan nafsu makan, tidur, BAB dan BAK, perkawinan dan sebagainya.
(2)          Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). Bila hari pertama haid terakhir diketahui maka dapat dijabarkan  tafsiran tanggal persalinan, memakai rumus neagle : hari +7, bula -3 dan tahun +1.
(3)          Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ekopik atau kehamilan mola sebelumnya.
2)             Pemeriksaan Umum
a)             Mengukur TB dan menimbang BB
b)             Memeriksa keadaan jantung, paru–paru dan lain–lain
c)             Mengukur TTV
d)            Memeriksa dari ujung rambut sampai ujung kaki
e)             Memeriksa refleks patella dan oedema
3)             Palpasi
Ibu hamil tidur terlentang dengan kepala lebih tinggi dari kaki. Kedudukan tangan pada saat pemeriksaan dapat diatas kepala atau membusur disamping badan, kaki ditekuk.
Bagian perut dibuka, pemeriksa berdiri disebelah kanan itu, kemudian dilakukan palpasi terutama pada pemeriksaan perut dan payudara.
Palpasi perut untuk menentukan. Besar dan konsistensi rahim, bagian janin, letak dan presentasi, gerakan janin, kontraksi rahim Braxton Hicks dan His. Cara palpasi bermacam – macam. Menurut Leopold, menurut Kneble, menurut Buddin, menurut Ahfeld. Cara yang sering dipakai adalah menurut Leopold :
a)             Leopold I : Untuk menentukan TFU dan bagian yang  janin yang ada di fandus
b)             Leoplold II : Untuk menentukan bagian kanan dan kiri perut ibu
c)             Leoplold III : Untuk menentukan bagian terbawah janin, apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk atau masih goyang.
d)            Leopold IV : Untuk menentukan bagian terbawah janin seberapa kepala sudah masuk PAP.
4)             Auskultasi
DJJ normal 120-160 x/menit. Didengarkan selama 1 menit penuh dengan dolper/linek.
a)             Dari janin : DJJ pada bulan ke 4 sampai ke 5, bising tali pusat, gerakan dan tendangan janin
b)              Dari Ibu : Bising rahim (uterine souffle), bising aorta, peristaltic  usus
5)             Pemeriksaan dalam (PD)
Kegunaan pemeriksaan dalam adalah untuk mengetahui. Bagian terbawah janin, pembukaan serviks, pelunakan Servicks, pelvimetri klinik. PD memakai jari tulunjuk dan jari tengah dengan menggunakan handscone untuk perlindungan diri.
B.            Persalinan
1.             Definisi Persalinan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit (JNPK-KR, 2008).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37- 42 minggu ), lahir spontan dengan persalinan belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Prawirohardjo, 2006).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir
(Prawirohardjo, 2006).
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam kehidupan (Sumarah, 2008).
2.             Beberapa istilah yang ada hubungannya dengan persalinan :
a.              Menurut cara persalinan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar